15/07/11

Preman Kecil (oleh Paklung)

Dua minggu yang yang lalu, ketika saya berjalan kaki bertemu dengan dua anak kecil yang usianya kira-kira 9 tahun. Yang satu badannya besar dan satunya lagi kerempeng. Si badan besar bertanya pada si kerempeng, kon arek endi? Omahmu nang endi? Setelah semua pertanyaan tadi dijawab oleh si kerempeng, kemudian si badan besar bilang, jaluk duwik po’o. Rupanya terjadi pemerasan kecil-kecilan karena tahu bahwa si kerempeng tempat tinggalnya bukan di sekitar situ.


Kejadian diatas mengingatkan yang saya alami sendiri 32 TAHUN YANG LALU. Saat saya masih kelas 3 SD, ada tetangga yang kelas 3 SMP minta mangga yang tumbuh di dekat rumah. Saya tidak berani mengambil mangga tadi karena bukan milik saya atau keluarga tetapi milik tetangga dekat rumah. Setiap bertemu si peminta tadi, saya selalu ditagih malah diancam. Dengan sangat terpaksa saya mencuri mangga tetangga tadi saat keadaan lagi sepi lalu saya berikan ke si peminta tadi.


Saya tidak heran dengan kelakuan anak kecil diatas, wong 32 tahun yang lalu, saya mengalami hal serupa dan itu saat di kampung dulu.


Saat ini saya mengucapkan terima kasih kepada tetangga yang kelas 3 SMP itu, karena dengan kejadian itu seolah-olah dia mengajari saya untuk TIDAK MENJADI ORANG KECIL (bukan fisiknya tetapi POWER-nya). Memang tidak enak menjadi orang “KECIL”. Apalagi ada ungkapan dalam bahasa Jawa yaitu “Oh... Cilik... Mekhitik”.


 

Regards,
Paklung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar